Sabtu, 16 April 2011

INTRUSI AIR LAUT



Intrusi atau penyusupan air laut ke dalam akuifer di daratan pada dasarnya adalah proses masuknya air laut di bawah permukaan tanah melalui akuifer di daratan atau daerah pantai, atau proses terdesaknya air bawah tanah oleh air asin/air laut di dalam akuifer pada daerah pantai. Apabila keseimbangan hidrostatik antara air tawar dan air asin di daerah pantai terganggu, maka akan terjadi pergerakan air asin/air laut ke arah darat dan terjadilah intrusi air laut. Terminologi intrusi pada hakekatnya digunakan hanya setelah ada aksi, yaitu pengambilan air bawah tanah yang mengganggu keseimbangan hidrostatik.


Interaksi antara airtanah dengan air laut (a) kondisi tidak terganggu (b) intrusi air laut karena pemompaan airtanah (http://oseanografi.blogspot.com/2005/07/densitas-salinitas-airlaut.html)

Adanya intrusi air laut ini merupakan permasalahan pada pemanfaatan air bawah tanah di daerah pantai, karena berakibat langsung pada mutu air bawah tanah. Air bawah tanah yang sebelumnya layak digunakan untuk air minum, karena adanya intrusi air laut, maka terjadi degradasi mutu, sehingga tidak layak lagi digunakan untuk air minum. Penyusupan air asin ini dapat terjadi antara lain akibat :

  1. Penurunan muka air bawah tanah atau bidang pisometrik di daerah pantai.

  2. Pemompaan air tanah yang berlebihan di daerah pantai.

  3. Masuknya air laut ke daratan melalui sungai, kanal, saluran, rawa, atau cekungan lainnya.

Hubungan antara air laut dengan air tanah pada akuifer pantai pada keadaan statis sesuai dengan hukum Ghyben-Herzberg. Kenyataan dengan adanya perbedaan berat jenis antara air laut dengan airtanah tawar, maka bidang batasnya tergantung pada hubungan keduanya.


Hubungan antara air laut dengan airtanah pada akuifer bebas di daerah pantai

Tekanan hidrostatis di titik A = B


Persamaan tersebut hanya berlaku jika :



  1. Muka air tanah (bidang pisometrik) berada diatas muka laut

  2. Muka air tanah (bidang pisometrik) miring ke arah laut

Pada kondisi yang dinamis, hukum Ghyben-Herzberg tidak sepenuhnya berlaku. Pada pantai yang landai perbedaan bidang batas yang sesuai dengan hukum Ghyben- Herzberg dengan bidang batas sesungguhnya kecil, sedangkan pada pantai curam perbedaan tersebut cukup besar. Panjang penyusupan air laut pada akuifer pantai tergantung pada :



  1. Tebal akuifer atau tebal zona jenuh air

  2. Koefisien kelulusan air

  3. Debit aliran air tanah per satuan luas akuifer

Komposisi air tanah cenderung berubah sepanjang lintasan perjalanannya menuju komposisi air laut  dan dominan terjadi perubahan pada anion. Air tawar pada daerah pantai didominasi oleh ion Ca2+ dan HCO3- yang merupakan hasil pelarutan dari kalsit. Pada air laut didominasi oleh ion Na+ dan Cl-, dan sedimen yang mengalami kontak langsung dengan air laut akan mengadsorpsi ion Na+ dalam zona yang cukup luas.

Ketika air laut mengintrusi air tawar pada daerah pantai, maka akan terjadi pertukaran ion/ion exchange yaitu :


Akan terjadi pertukaran ion Na+, dan ion Ca2+ akan dilepaskan, dimana X sebagai soil exchanger.


0 komentar:

Posting Komentar