Manusia = binatang? Apakah itu mungkin? Hal ini mungkin saja terjadi. Walaupun secara teori-teori yang ada ini tak mungkin, namun secara realita (nyatanya bqt…) hal ini telah terjadi. Kenyataan yang terjadi sampai saat ini (2007), banyak banget fakta yang bilang “Manusia lebih rendah perilaku sosialnya daripada binatang”. Bahkan sifat manusia sekarang tidak lebih baik dari binatang alias liar.
Gimana hal ini bisa terjadi? Padahal secara derajad, manusia lebih beradap dari binatang. Pantaskah kita menyangkal kenyataan saat ini? Analogi yang paling simpel itu mungkin aja ada di sekitar kita, buat apa cari analogi yang jauh-jauh he….
Pernah dengar si Bechy? Si kucing imut yang ada di kostku? Pastinya belum pernah denger kan (kecuali temen-2ku yang biasa ke kost, itu lho yang warna putih abu-2, kayak anak SMA *ZK). Secara tak sengaja aku melihat ibunya (bahasa kerennya itu “Sang Induk”) mencarinya saat malam hari. Sepertinya gelisah saat mencari si Bechy. Saat itu si Bechy sedang bersamaku. Ibunya dengan sabarnya menunggu di depan pintu. Pernah juga aku memandikan si bechy di kamar mandi (taukan gimana kalo kucing di kasih mandi, me-ngeong gak karuan –Sorry gak bisa terjemahkan bahasanya- *ZK). Saat aku keluar, ibunya udah ada di depan pintu. Sifat keibuan yang masih mengkhawatirkan anaknya HEBAT...........
T’rus gimana yang terjadi dengan manusia sendiri (Aku, Kamu, Dia, Mereka, dll *ZK)? Lewat siaran media informasi (anggaplah aja media elektronik, media cetak serta media-media lain yang gak bisa ku sebutin satu-persatu) banyak terjadi kekerasan yang terjadi oleh orang tuanya. Baik kekerasan rumah tangganya sendiri maupun pada rumah tangga orang lain. Yang kayak gimana ya? Anggap aja culik anak orang, trus di bunuh secara mutilasi (dipotong-potong bagian tubuhnya) heee…eem See…reee…..em. Yang menjadi persoalan yang mengiris hati itu pembunuhan orang tua pada anaknya yang belum sempet lahir (anggaplah aborsi lah). Kok tega ya orang tua bunuh anaknya sendiri? Perasaan seumur hidup belum pernah aku denger kucing bunuh anaknya sendiri!!! Tapi ada kok binatang yang makan anaknya sendiri, kayak buaya. Tapi masalahnya kan ini soal kucing he… ga perlu dipikir soal buaya dech.
Kebanyakan sekarang ini, kasus aborsi banyak menimpa remaja. Kenapa yach…? TANYA KENAPA!!! Atau lagi musim berbuah he... mangga kale. Itupun nggak juga.
Mungkin aja karena pergaulan remaja masa kini yang cenderung bebas? Yach itu jawabnya. Kehidupan remaja sekarang telah jauh dari norma-norma yang ada dari nenek-moyang. Remaja banyak yang terbelenggu oleh kehidupan yang secara nyata telah berubah, kehidupan kini yang merupakan suatu permainan akhlak.
Di kota-kota besar (tapi jujur aja, sebenarnya sampe daerah-daerah pelosok kok, so... jangan marah ya klo daerahnya gak kesebut) seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Makassar, Balikpapan, banyak banget terjadi penyimpangan moral di kalangan remaja. Bukan hanya itu saja, yang sangat ironis terjadi pada daerah pusat pendidikan yang seharusnya sebagai pusat pabrik intelektual justru banyak terjadi pemerkosaan moral secara besar-besaran. Buku “sex in the kost” mengungkapkan bahwa 97,5% mahasiswi Yogyakarta hilang kegadisannya.
Hal ini terbukti banyaknya remaja terpelajar justru terjerumus pada kondisi seperti ini. Pada daerah yang kurang dari pengawasan orang tua (contoh aja yach, 1.Aku lagi kuliah, 2.Adekku lagi sekolah di luar daerah) remaja cenderung bersifat liar. Metode yang di pake untuk mencurahkan kasih sayang - kayak pacaran – sudah memakai metode yang berkembang saat ini. Hubungan yang seharusnya dilakukan setelah nikah, justru dilakukan lebih dahulu. ”kenthu dhisik, lagi rabi” (kawin dulu, baru nikah *ZK), itu kata yang lagi nge-tren sekarang ini, atau seperti yang dibilang Jamrud ”Bersenang-senang dahulu Bersakit-sakit kemudian” (sorry mas Aziz salah ketik nih). Hubungan seksual di kalangan remaja sudah menjadi suatu wacana yang umum di kalangan remaja itu sendiri, enggak ada tabu lagi kalo mau ucapin ”tii........ttttt yuk, tii........ttttt yuk, tii........ttttt tii........ttttt donk”.
Pada suasana yang lebih gemerlap lagi, kita kenal yang namanya seks instan, faster packet, atau istilah-istilah lainnya. ”Enggak perlu kita kenal, ”asal happy” itupun juga ada. Hubungan seksual ini enggak perlu kita lakuin sama orang yang kita kenal. Kelakuan yang belum seharusnya dilakukan, justru menjadi permainan yang kini udah se-level playstation. Woo...uuu...wooo.
Intip Kanan Kiri
Sekarang kita lihat di sekitar kita (kali ini bukan kucing lagi, tapi betul-2 manusia yang kurang beradap). Kita yang hidup di kalangan akademik, suasana intelektual pastinya dapat merasakan hal itu.
Pertama, beredarnya film porno secara bebas. Hampir di setiap komputer remaja (kebanyakan mahasiswa *ZK) selalu ada film porno. Situs-2 di internet yang menyajikan film-2 porno udah bukan lagi menjadi rahasia (Sorry aku ngga’ tulis alamatnya, entar kamu download di warnet terdekat he... *ZK), so sangat mudah buat dapet film-2 kayak gituan. Yang sungguh ironis, konsumen sekarang bukan hanya saja dari kalangan cowoknya, tapi cewek juga banyak yang gemar nonton film begituan. Hal ini secara langsung merangsang dan membuat penasaran tiap remaja untuk melakukan adegan seperti di dalam film tersebut.
Kedua, kita yang kini hidup jauh dari BONYOK (Bokap-Nyokap *ZK), seakan bebas berbuat apapun. Mau ini-itu udah ngga’ ada yang di takutin, biarpun mau jungkir balik, BONYOK juga ngga’ bakalan tau, so....... nyante aja dech, MUMPUNG!!!. Mau pacaran sampe telanjang, mau mabok sampe mutah pokoknya free aja (dari atas kan kita bahas masalah cowok-cewek, so ngga’ perlu pikir masalah mabok dulu *ZK).
Ketiga, model pacaran yang udah berubah ngikutin zaman. Pasmudadi (Pasangan Muda-Mudi *ZK) ala kost-2an emang beda cara pacarannya. ”Ngapel sore pulang malem menjelang pagi atau mungkin sampe’ pagi alias Nginep”, beda banget semasa sekolah (SD, SMP, SMA *ZK) jam 22.00, mata BONYOK udah ngga’ karuan. Kebanyakan remaja sekarang juga banyak yang nge-sex pra nikah. Karena kan lagi nge-trend. Bahkan dari SMA, aku udah nge-denger istilah ”Pacaran kok kampanye terus, kapan nyoblosnya”, bahasa motivasi yang salah. RUSAK...RUSAK...#$! #@^$@.
Zo... Apa yang terjadi ???
Remaja sekarang kebanyakan mau tahu enaknya aja tanpa mikirin sakitnya di belakang. Mereka cenderung buta oleh silaunya nafsu yang sungguh mengasikkan. Dan ironisnya, mereka sangat menikmati hal ini, dan bahkan dijadikan aktivitas yang dianggap tidak melanggar norma.
Akibat dari hubungan yang bebas, banyak remaja yang hamil di luar pernikahan. Sebanyak 60 persen aborsi yang terjadi di Indonesia dilakukan oleh remaja. kasus aborsi dilakukan karena alasan-alasan yang sifatnya untuk kepentingan diri sendiri seperti hamil pada pra nikah, takut tidak mampu membiayai, takut dikucilkan, malu atau gengsi. Di Indonesia, dari 2,5 juta kasus aborsi, dimana 1,5 juta di antaranya adalah aborsi yang dilakukan remaja.
”Tidak cukup sampai di situ, tentunya perilaku tersebut berkembang pada permasalahan lain, seperti HIV/AIDS dan aborsi. Ternyata HIV/AIDS tidak hanya menjangkit para pekerja seks komersial (PSK) saja, tetapi juga kalangan remaja, baik pelajar maupun mahasiswa.
Yayasan AIDS Indonesia (YAI) mengungkapkan bahwa 50% pengidap HIV/AIDS adalah usia produktif (15-29 tahun). Dipertegas dengan catatan Departemen Kesehatan (2006) bahwa sebagian besar pengidap HIV/AIDS adalah mahasiswa.
Yayasan AIDS Indonesia (YAI) mengungkapkan bahwa 50% pengidap HIV/AIDS adalah usia produktif (15-29 tahun). Dipertegas dengan catatan Departemen Kesehatan (2006) bahwa sebagian besar pengidap HIV/AIDS adalah mahasiswa.
Hal di atas menandakan masih rusaknya moral remaja bangsa ini. Mungkin diantaranya termasuk kita ataupun teman terdekat kita.
So.... jangan heran kalo kita denger teman kita telat haid atau yang lebih naif untuk dibicarakan. Jangan takut juga kalo mungkin ada teman kamu minta tolong buat gugurin sang calon bayi. Karena sekarang tingkat hubungan seksual di kalanggan remaja udah tinggi. Hal ini berbanding lurus dengan tingkat aborsi di tingkat remaja. Lengkap sudah penderitaan kita saat ini. Udah banyak penduduk indonesia, banyak lagi penambahan warga baru oleh remaja
betul tu remaja skunk nih sume truk2...pe nk jadi kalau pelapis negara sumenyerrr rosak....
BalasHapus